Biografi Pendiri Paguyuban Tirta Kahuripan
Mas Rahmat Agung Sutiyono
“Air Kehidupan Mengalir dari Keheningan Jiwa yang
Sadar”
🌱 Awal Kehidupan
Mas Rahmat
Agung Sutiyono terlahir di sebuah desa yang teduh dan subur, Desa
Sumbermulyo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Ia adalah anak seorang petani sederhana, yang sejak kecil telah
bersahabat dengan alam — dengan sawah yang hijau, aliran air yang jernih, dan
langit yang luas membentang di atas desa.
Di tengah
kesederhanaan hidup pedesaan, Mas Agung tumbuh dengan jiwa yang berbeda dari
kebanyakan anak seusianya.
Ketika teman-temannya berlarian di pematang dan bermain di sungai, ia sering
terlihat duduk diam di bawah pohon, memandangi langit atau aliran air, seolah
sedang berbicara dengan alam semesta.
🌾 Kesunyian adalah sahabatnya,
dan alam menjadi gurunya yang pertama.
🔥 Benih Spiritualitas Sejak Dini
Sejak usia
belia, Mas Agung menunjukkan rasa ingin tahu yang mendalam terhadap
hal-hal spiritual dan makna kehidupan.
Ia sering bertanya dalam diam — Siapakah Aku? Dari mana kehidupan ini
berasal?
Pertanyaan-pertanyaan itu membawanya pada jalan pencarian yang panjang,
jalan menuju pengetahuan batin dan kesadaran diri.
Tidak
seperti anak lain yang sibuk dengan dunia luar, Mas agung lebih senang menyepi,
merenung, dan mengamati segala sesuatu yang terjadi di sekelilingnya.
Ia merasakan bahwa kehidupan bukan hanya tentang apa yang tampak, tetapi
tentang apa yang berdenyut di balik keheningan.
🌄 Perjalanan Berguru dan Pencarian Ilmu
Dalam usia
yang masih sangat muda, Mas Agung mulai berkelana menimba ilmu spiritual.
Ia mendatangi banyak guru dan sesepuh dari berbagai aliran dan padepokan,
mempelajari beragam ajaran tentang energi, meditasi, kesadaran, dan rahasia
kehidupan.
Setiap kali
berguru, Mas agung hampir selalu menjadi murid termuda di antara para murid
lainnya.
Namun, semangatnya melampaui usianya — ia tekun, rendah hati, dan selalu haus
akan pengetahuan sejati.
Ia tak hanya belajar teori, tetapi juga menjalani laku batin, tapa brata, puasa
dan meditasi untuk merasakan langsung kebenaran yang ia cari.
🌺 Baginya, ilmu sejati bukan
yang dihafal, melainkan apa yang
dirasakan dan diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari .
💧 Lahirnya Paguyuban Tirta Kahuripan
Setelah
bertahun-tahun berguru dan berproses dalam diam,
tibalah saat di mana Mas Agung merasa bahwa ilmu dan kesadarannya harus mengalir
kepada sesama,
sebagaimana air suci yang memberi kehidupan pada semua tanpa membeda-bedakan.
Dari
kesadaran itulah, ia mendirikan Paguyuban Tirta Kahuripan —
sebuah wadah bagi siapa pun yang ingin belajar spiritualitas, meditasi
kesadaran, dan seni pemberdayaan diri.
Nama Tirta
Kahuripan diambil dari bahasa Sanskerta dan Jawa Kuno:
- Tirta berarti air suci,
- Kahuripan berarti kehidupan.
Maknanya: “Air
kehidupan yang menghidupkan kesadaran manusia.”
Paguyuban ini menjadi tempat di mana setiap insan diajak untuk kembali pada
kesucian hati,
menemukan keseimbangan antara lahir dan batin,
dan menyadari jati diri sejatinya sebagai bagian dari semesta raya.
🌞 Visi dan Laku Kehidupan
Bagi Mas
Rahmat Agung Sutiyono, spiritualitas bukan sekadar ritual,
tetapi cara hidup yang penuh kesadaran.
Ia menanamkan pada setiap murid dan anggota paguyuban bahwa pencerahan tidak
hanya dicapai di tempat sunyi,
tetapi juga dalam tindakan sehari-hari — dalam cara kita berbicara, bekerja,
memberi, dan berterima kasih.
💫 “Kesadaran adalah sumber
segala daya.
Ketika manusia sadar, ia menjadi cahaya bagi dirinya , sesama dan alam semesta.”
— Rahmat Agung Sutiyono
Dengan
ajaran yang lembut namun dalam, beliau mengajarkan bahwa kekuatan sejati
manusia bukan pada kekuasaan atau kehebatan,
melainkan pada kejernihan hati dan keseimbangan energi dalam diri.
🌺 Warisan Spiritualitas
Paguyuban
Tirta Kahuripan kini menjadi tempat belajar kesadaran dan pencerahan diri,
sekaligus ruang persaudaraan bagi siapa pun yang ingin mengembangkan potensi
batin,
menyembuhkan diri, dan hidup dalam keseimbangan dengan alam semesta.
Mas Agung
tidak menempatkan dirinya sebagai guru yang harus disembah,
melainkan sebagai sahabat spiritual, penuntun yang menunjukkan jalan
kembali ke dalam diri sendiri.
🌊 “Sumber kehidupan tidak
jauh. Ia mengalir di dalam dirimu.
Dengarkan alirannya, dan engkau akan menemukan Tirta Kahuripan.”




